Apa Saja Ciri-Ciri Anak & Bayi Kekurangan Zat Besi? Cara Mengatasinya?

Zat besi merupakan kandungan yang sangat diharapkan oleh tubuh, lebih-lebih bagi oleh anak-anak, termasuk juga bayi. Zat ini memperlihatkan manfaat dan fungsi yang besar bagi tubuh, sehingga bisa menjadi persoalan serius jikalau badan kekurangan zat besi.

dr Yoga Devaera, SpA(K), seorang dokter seorang hebat anak yang bekerja di RSIA Brawijaya Kebayoran Baru, menjelaskan bahwa nutrisi mineral zat besi memiliki tugas besar sebagai dasar yang penting semoga anak atau bayi memperoleh MPASI (makanan pendamping ASI) yang berkualitas dan sehat.

Yoga Devaera menjelaskan (seperti dikutip dari detikHealth) bahwa jenis zat besi yang bersumber dari hewan (sumber hewani) biasanya lebih gampang untuk diserap oleh tubuh, hal ini terutama bagi anak-anak.

Apa Saja Ciri-Ciri Anak & Bayi Kekurangan Zat Besi? Cara Mengatasinya?
Makanan Sehat | Sumber gambar: Pexels.com

Dokter juga mengingatkan semoga Orang renta tetap harus memperhatikan asupan viamin C pada anak.

Selain manfaat vitamin C untuk menjaga susana hati (mood), menjaga kesehatan kulit, mata, mencegah sariawan, pilek, hingga mencegah kanker. Juga fungsi dari nutrisi vitamin C yang dikonsumsi yaitu untuk memaksimalkan proses perembesan zat besi dari nabati.


Ciri-ciri anak kekurangan zat besi
Adapun ciri-cirinya anak yang kurang menerima asupan zat besi yaitu terlihat pada wajahnya yang sering pucat, bahkan kondisi pucat pada wajah anak dapat terjadi dalam waktu yang panjang. Jika hal ini terjadi pada anak maka berkemungkinan anak mengalami persoalan kekurangan nutrisi zat besi.

Apalagi jikalau akan juga mengalami mudah lelah, terlihat tubuhnya lemas, rentan terkena infeksi, mudah terserang penyakit, hingga mengalami persoalan mental menyerupai mendadak tidak mau diam, atau sulit untuk hening (gelisah), maka sangat harus diwaspadai bahwa anak mengalami kekurangan zat brsi.

Apabila anak benar-benar terlihat pucat, maka ini hal yang cukup serius, dokter dr Yoga Devaera menganjurkan semoga Orang renta perlu segera membawa anak ke dokter, alasannya yaitu dikhawatirkan anak yang masih kecil tertimpa hal-hal buruk.

Oleh dokter, biasanya akan dilakukan pengecek terhadap kondisi anak yang lemas. Orang renta bisa memperlihatkan makanan yang kaya akan zat besi pada anak, diantaranya daging sapi dan hati.

Kandungan zat besi sangat diharapkan badan anak, terutama untuk pertumbuhan perkembangan sistem sarafnya.

Akibat dari anak yang tidak memperoleh asupan zat besi sebagaimana mestinya, menimbulkan persoalan serius pada kemampuan dan fungsi kognitif anak. Selain itu memperlihatkan gangguan pada kekmampuan tingkah laku anak. Zat besi juga sangat diharapkan untuk pertumbuhan bayi.

Penyebab terjadinya kekurangan zat besi pada anak berumur 1-2 tahun yaitu alasannya yaitu beberapa faktor, yaitu:
  1. Anak tidak memperoleh makanan pemdamping yang mencukupi kebutuhannya.
  2. Anak terlalu banyak mengonsumsi minum susu juga bisa menyebabkan tubuhnya kekurangan zat besi.
  3. Anak mengalami kegemukan

Khsus pada bayi atau balita sangat rentan mengalami kekurangan zat besi. Bentuk gejala dari kekurangan zat besi ini sering tidak terasa oleh seorang ibu. Alhasil, anak tidak menerima penanganan yang baik dan semestinya.

Sehingga perlu diingat lagi, bahwa tanda-tanda dari anak yang mengalami kekurangan zat besi yaitu dirinya lebih seirng tidur-tidur, terlihat lemas, cepat capek, dan mudah mengantuk (padahal waktu tidur sudah cukup).

Gejala-gejala menyerupai lemas, mengatuk dan lainnya (seperti disebutkan diatas) terjadi akhir fungsi zat besi untuk membantu mengirim oksigen ke seluruh badan (yang termasuk ke otak), mengalami hambatan.

Tidak sedikit orang renta yang khawatir untuk memperlihatkan makanan hewani pada bayi setelah 6 bulan. Penyebabkan takut anak terkena alergi, atau tekstur daging yang dinilai masih terlalu keras. Padahal perlu diketahui bahwa kekurangan asupan protein hewani menimbulkan anak kekurangan zat besi.

Disamping itu, pada beberapa sayuran terdapat kandungan zat besi yang penting, walaupun kadar kandugan zat besinya masih dibawah daging.

loading...

Sebenarnya, makanan hewani sudah bisa dicobakan pada bayi diatas usia 6 bulan. Caranya dengan memastikan memasak daging hingga benar-benar matang, kemudian daging dihaluskan semoga mudah dimakan dan dicernanya.

Orang renta perlu menghindari memperlihatkan asupan daging dari makanan olahan, contohnya ada banyak, diantaranya bakso dan sosis.

Mengapa tidak boleh? Hal itu alasannya yaitu jenis makanan olahan menyerupai itu biasanya telah dimasukan banyak sekali materi pelengkap zat kimia, menyerupai penyedap rasa, materi pengawet dan lainnya.

Hal lainnya yang juga perlu diketahui
Memberikan bayi susu formula yang tidak memiliki asupan zat besi di dalamnya, juga bisa memicu anak mengalami kekurangan zat besi, sehingga yang terbaik bagi anak yaitu ASI (air susu ibu) ketimbang penggunaa produk susu formula.

Jikapun ingin menggunakan susu formula, maka gunakan produk susu formula yang di dalamnya memiliki asupan zat besi. Hanya yang penting diketahui oleh bunda, bahwa memberkan ASI hingga anak berusi 1 tahun yaitu hal yang sangat disarankan oleh para hebat kesehatan.

Untuk mencukupi kebutuhan zat besi bagi anak, maka Anda bisa memperlihatkan asupan berupa daging ayam, kuning telur, kacang-kacangan, ikan dan sayuran berdaun hijau gelap.

Selain itu, perhatikan asupan vitamin C paad anak. Nutrisi vitamin C bisa diperoleh dari melon, tomat, jeruk manis. Manfaat vitamiin C untuk membantu perembesan zat besi oleh badan semoga maksimal.